Ribuan Anggota Satlinmas Ambon Dilatih Pengamanan TPS

BERITA MALUKU. Sebanyak 1.400 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kota Ambon dibekali tata cara pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang pelaksanaan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota tahun 2017.

1.400 anggota Satlinmas akan tersebar 673 TPS di lima kecamatan atau 50 desa kelurahan di kota Ambon saat proses Pilwakot pada 15 Februari 2016, kata Penjabat Wali Kota Ambon, Frans Johanis Papilaya, Kamis (17/11/2016).

Menurut dia, satlinmas akan mendapatkan peningkatan kapasitas berupa pelatihan oleh para narasumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Panitia Pengawas Pilkada (Panwaslih) dan Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.

"Pada Pilwakot tahun 2017, seluruh masyarakat kota Ambon akan menunaikan hak pilihnya di TPS, karena itu untuk mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut diperlukan pengamanan yang cukup ekstra dari Satlinmas," katanya.

Frans menyatakan, tugas Satlinmas cukup berat tetapi jika dilaksanakan dengan kesungguhan dan rasa tanggung jawab, maka akan terasa ringan.

Pelatihan tersebut bertujuan membekali anggota Satlinmas Ambon agar mengerti tugas pengamanan ketentraman, ketertiban dan keamanan TPS, selain itu juga mengamankan keutuhan kotak suara setelah proses penghitungan suara.

"Serta pengamanan setelah kotak suara disegel kemudian dikawal menuju PPK, sehingga kemungkinan gangguan keamanan dapat diminimalisir dan diharapkan tingkat kelancaran dan keamanan Pilwakot berjalan dengan lancar dan aman"' ujarnya.

Diakuinya, ketenangan dan kedamaian kota Ambon menjadi agian terpenting, karena itu tugas Satlinmas adalah menghadirkan situasi yang aman, nyaman dan kondusif, sehingga Pilwakot berjalan lancar.

"Saya juga meminta anggota Satlinmas harus netral, tetapi dapat berperan dengan ikut mendorong masyarakat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilih, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih atau golput," tandasnya.

Ia membahkan, tugas dan fungsi Satlinmas pada mata rantai penanganan keamanan di daerah merupakan unsur pembantu aparat kepolisian dan TNI secara teritorial, dalam penyelengaraan ketenteraman masyarakatm dan ketertiban umum di setiap lingkungan.

Optimalisasi tugas dan fungsi tersebut diharapkan dapat meminimalisir berbagai tindakan kriminalitas, potensi konflik maupun gangguan keamanan lainnya.

"Kehadiran Satlinmas pada strata pemerintah terendah juga memiliki arti penting untuk merealisasikan penyelengaraan ketenteraman dan ketertiban umum secara langsung terhadap kelompok masyarakat dalam skala kecil, yang pada gilirannya berpengaruh positif pada penyelengaraan tugas pemerintahan," tandas Frans.