Fatlolon Dinilai Panik, Terkait Dugaan Penistaan Agama | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Fatlolon Dinilai Panik, Terkait Dugaan Penistaan Agama

Petrus Fatlolon
AMBON - BERITA MALUKU. Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon belakangan ini sibuk mengatasi dugaan penistaan agama yang tersebar melalui video kampanyenya di Kecamatan Nirunmas tahun 2017 lalu.

Hal itu, setelah kembali ada pemberitaan di media massa, diikuti aksi demonstrasi yang dilakukan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) di Ambon, Kamis, 18 Juli 2019 lalu.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan, Bupati di wilayah yang dulunya bernama Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) itu benar-benar sibuk bahkan terkesan panik. Beberapa langkah dilakukannya untuk meredam agar dugaan penistaan agama itu tidak sampai diproses hukum.

Fatlolon bahkan sampai nekat bertemu dengan pimpinan GPII pusat di Jakarta dan memboyongnya ke Maluku. Selain itu ia mengutus Sekretaris MUI Maluku Tenggara Barat untuk melakukan pendekatan dengan GPPI di daerah ini disertai iming-iming organisasi itu akan difasilitasinya.

Fatlolon juga disinyalir mengkonsolidasi masyarakat Muslim di tiga desa yang ada di Tanimbar untuk melakukan klarifikasi. Selain itu ada beberapa tokoh tiga desa itu kembali menyerang Ketua GPII MTB, Faisal Lina yang berorasi saat aksi demonstrasi itu berlangsung di Kantor Gubernur Maluku.

Sebagaimana dikutip dari Simpul Rakyat .com, Faisal Lina yang lahir di Desa Labobar, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat itu menuding apa yang dilakukan Fatlolon adalah bentuk setingan semata untuk mempengaruhi sekaligus mengadudomba masyarakat Tanimbar, khususnya saudara-saudaranya yang beragama Muslim di sana.

"Saya rasa semua tuduhan yang ditujukan kepada saya itu tidak benar. Mereka menuding bahwa saya membuat gaduh masyarakat Tanimbar setelah kami demo beliau (Petrus Fatlolon) di Ambon kemarin. Ada juga tuduhan kalau saya ini bukan orang Tanimbar dan lain sebagainya. Tuduhan-tuduhan ini saya anggap hanya setingan beliau saja, karena mulai panik akan kasusnya," ungkap Faizal Lina.

Ia bahkan menduga oknum-oknum tertentu dari ketiga desa Muslim di Tanimbar yang sengaja membuat statemen di media massa maupun media online hanya mencari popularitas dan mencari keuntungan pribadi dari kasus Bupati MTB itu.

"Ada oknum-oknum, basudara kita dari 3 desa muslim punya kepentingan, mereka buat statemen di media menyerang saya. Tujuannya adalah untuk mendapat perhatian dari pak Petrus Fatlolon. Jadi untuk menanggapi itu, saya sebagai anak Tanimbar merasa malu dengan cara kepemimpinan bapak Petrus Fatlolon saat ini," sambungnya.

Intinya, lanjut dia, Bupati MTB Petrus Fatlolon mulai panik lantaran kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepadanya mulai terkuak lewat aksi demo beberapa waktu lalu oleh GPII Maluku di depan kantor Gubernur Maluku.

"Mungkin saja ada kepanikan dari beliau sehingga membuat suasana makin memanas. Kemudian tanpa disadari, beliau telah mengadudombakan masyarakat Tanimbar, khususnya saudara-saudara Muslim di sana. Oleh karena itu, saya selaku Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia Kabupaten MTB menghimbau kepada basudara semua orang Tanimbar, orang yang beradat, agar kita jangan terpancing dengan isu-isu atau hoax yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, orang-orang yang ingin memanfaatkan kasus bapak Petrus Fatlolon untuk mendapatkan keuntungan dan perhatian," papar putra desa Labobar itu.

Bahkan dia menyarankan kepada Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon, agar lebih bijak dalam menghadapi kasus yang dihadapinya saat ini.

Sementara itu, informasi lain yang berhasil diperoleh media ini menyebutkan, Bupati Kepulauan Tanimbar itu kini memang tambak sibuk menyelesaikan sejumlah persoalan yang melilit dirinya.

''Selain masalah dugaan penistaan agama, ada dugaan kasus korupsi yang juga sudah dilaporkan ke lembaga penegak hukum sehingga pak Fatlolon sibuk bolak-balik Samlaki-Ambon dan seterusnya ke Jakarta, sampai-sampai masalah pemerintahan di MBD tidak diperhatikan dengan baik,'' tandas sumber yang enggan menyebutkan namanya itu. (**)
Daerah 4579260837047240209
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks