Pempus Berikan 9 Kapal dan 470 Buah Embun kepada Maluku

Maichael Wattimena

BERITA MALUKU. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan, memberikan 9 kapal 2000 DWT dan 470 buah embun dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDT).

Hal ini disampaikan ketua tim kunjungan kerja komisi V DPR RI, Maichael Wattimena usai mengikuti rapat bersama pemerintah provinsi Maluku, yang berlangsung di lantai enam, kantor Gubernur Maluku, Selasa kemarin malam. Rapat tersebut turut dihadiri kedua kementerian terkait, yakni Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Jhozua Max Yoltuwu dan Dirjen Perhubungan Laut, Toni Budiono.

"Kami Komisi V DPR RI berkunjung ke Maluku, maksudnya untuk melihat dari dekat pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh APBN, dan yang kedua melihat dari dekat permasalahan-permasalahan yang ditemui dalam progres daripada pembangunan infrastruktur itu dimaksud. Dan pada saat pertemuan malam ini, dengan Wakil Gubernur Maluku, ada solusi yang cukup sejuk yang diberikan para mitra yang ikut bersama-sama. Contoh soal transportasi laut, ada sumbangan dari pemerintah pusat melalui Dirjen Perhubungan Laut yaitu dengan bantuan sembilan kapal berkapasitas 2.000 GT dan empat kapal kapasitas 1.200 GT," jelas Wattimena.

Tidak hanya itu saja, kembali ditambahkan Wattimena, Dirjen Pembangunan Daerah Tertentu (PDT) juga memberikan bantuan.

"Dalam kaitan dengan pemberian embun sebesar 470 buah dan juga ada listrik dan pengembangan terhadap bundes-bundes yang ada," tuturnya.

Selain bantuan dari dua Dirjen yang sudah disebutkan, dikatakan Wattimena, pertemuan malam itu juga mendapatkan perhatian dari Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan terkait dengan masalah bandar udara di SBT dan MBD.

"Ada juga hadir dengan kita Direktur Bandar Udara Kementerian Direktorat Udara, dimana ada beberapa masalah di tahun 2017 ini mendapat perhatian dari Direktorat Udara, misalnya bandara-bandara di SBT dan di MBD," sambungnya

Sehingga dirinya berharap, kedepan tidak terhenti sampai pada pertemuan itu saja. Karena pembangunan itu kata dia sifatnya berkelanjutan.

"Maka kita tetap berupaya pembangunan dalam kaitan infrastruktur yang lebih khusus laut dan udara untuk menjadi perhatian. Kita tidak bisa melihat laut sebagai pemisah tetapi hendaknya melihat laut sebagai penghubung antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Tadi teman-teman sangat merespon apa yang dijelaskan oleh Pak Wakil Gubernur sebagai perwakilan pemerintah daerah sehingga para anggota tidak banyak tanya tetapi memberikan solusi dan mitra pun memberikan solusi. Seperti itu," ucapnya.