Masyarakat Malteng Pertanyakan Subsidi Haga Beras | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Masyarakat Malteng Pertanyakan Subsidi Haga Beras

BERITA MALUKU. Masyarakat Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mempertanyakan subsidi harga beras lokal jenis Anggur, produksi petani Kobisonta, Kecamatan Seram Utara. Pasalnya, sejak digulirkan Pemkab Malteng melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian sejak awal memasuki bulan Rhamadan pada April lalu, namun hingga kini harga beras anggur produksi Kobisonta, masih tetap tinggi dan belum ada penurunan harga, sesuai yang dikomentari Kadis Perindag Maltengn, Drs. Kace Pattiasina.

"Dubsidi beras anggur dikemanakan, sebab di pasar sejak bulan April hingga Rhamadan, sampe saat ini harga beras jenis anggur produksi Kobisonta masih tetap tinggi, dengan harga bervariasi yakni Rp100.000 hingg Rp110.000 per karung (10 kg). Padahal sesuai penjelasan Kadis Perindag Malteng, Drs. Kace Patiasina di sejumlah media, baik koran dan media online, bahwa beras anggur 10 kg di pasar seharga Rp89.000/karung karena telah disubsidi Pemerintah pada biaya transportasi dan buruh,” kata salah satu warga masyarakat kelurahan Letwaru, Ahmad kepada media ini di pasar Binaya, Masohi, usai membeli beras jenis anggur, Rabu (2/8/2017).

Menurutnya, dengan mendapat subsidi dari Pemkab Malteng, seharusnya harga beras jenis anggur Kobisonta, tidak lagi tinggi. Namun entah kenapa, kenyataanya di pasar masih belum ada perubahan harga, dan pedagang masih menjual di atas harga yang disubsidi Pemerintah.

"Sebagai masyarakat, katong merasa aneh dengan harga beras anggur, sebab dibilang subsidi tapi harga masih tetap. Katong tanyakan ke pedang harga beras sudah disubsidi pemerintah, pedagang bilang senga ada subsidi dan mereka masih mengambil dari tangan produsen dengan harga normal," terangnya dengan dialek Ambon.

Padahal kata dia, menurut penjelasan Kadis Perindag Malteng, Kace Pattiasina, dimana yang kita baca di media bahwa program subsidi ini merupakan aktualisasi keinginan dan harapan Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua. Kenyataanya di lapangan berbanding terbalik dengan harapan dan keinginan Bupati untuk menekan harga menjawab kebutuhan masyarakat Malteng.

"Jangan-jangan Bupati menerima laporkan, subsidi harga beras sudah jalan, kenyataanya tidak. Dan ini sama dengan menampar muka Bupati Tuasikal Abua, karena namanya dibawa-bawa, programnya tidak jalan," ujarnya.

Untuk menjaga nama baik dari Bupati Tuasikal Abua, dirinya berharap ada pertanggungjawaban Kadis Perindag Malteng, Kace Pattiasina atas pernyataannya terkait subsidi harga beras untuk direalisasikan ke masyarakat. 

"Jika tidak ada realisasi, Bupati dinilai membohongi masyarakat, padahal bupati tidak mengetahui yang tidak becusnya ada di Perindag Malteng," tandasnya.
Malteng 254099251136920645
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks