16 Etnis Semarakan Hut Ke-13 Kabupaten Kepulauan Aru | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

16 Etnis Semarakan Hut Ke-13 Kabupaten Kepulauan Aru

BERITA MALUKU. Komponen warga masyarakat dari 16 etnis yang mendiami Kabupaten Kepulauan Aru, ikut dilibatkan meramaikan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) kabupaten julukan jargaria memasuki usia 13 tahun yang dirayakan siang tadi, Selasa (20/12/2016).

Suasana semakin semarak ketika mereka menampilkan berbagai tarian dari daerah asal masing-masing sebagai ungkapan rasa persatuan sebagai masyarakat yang hidup dalam nuansa keberagaman yang mendiami Kabupaten Kepulauan Aru.

Tarian yang diperlihatkan dari masing-masing etnis ini diperagakan oleh para pelajar dari SD hingga SMA Kabupaten Kepulauan Aru dengan jumlah ratusan orang.

Etnis Ternate – Maluku Utara menampilkan tarian Soya-Soya, Ambon tari Salawaku, Banda dengan tari Lenso, Cakalele dan Tari Tipa, sedangkan Tepa menampilkan Tarian Seka Besar, Lemola membawa tarian Seka - Kalwedo, Kisar dengan Tari Tapis, Tanimbar dengan Tari Tore, Kei-Gorom menampilkan Tarian Sawat dan Kipas, sementara empat Etnis lain dari Sulawesi, yakni Sulawesi Selatan Tarian Indologo, Buton dengan Tarian Lulo, Toraja dengan Tarian Pagellu, Manado dengan Tarian Sipatokan, Jawa menampilkan Tarian Jaraman, Flabamora dengan Tarian Tari Jai Kipas, etnis Tiong Hoa dengan Tarian khasnya dan dari Papua menampilkan tarian Seka Ambere.

Tak hanya itu, mereka juga menampilkan tarian kolosal yang berkolaborasi dengan tari dari Kepulauan Aru yakni tarian Cendrawasih Lestari, Mutiara Indah dan Tamparoro sebagai simbolisasi atau bukti cinta untuk menjaga serta melestarikan adat dan budaya di bumi julukan jargaria ini.

Bupati Aru Johan Gonga dalam sambutannya, mengatakan, di momen bersejarah Kabupaten Kepulauan Aru ini semua komponen masyarakat yang tinggal di daerah ini diminta menghayati dan membuka memori lembaran sejarah 13 tahun sebagaimana terpampang beragam keberhasilan sekaligus terbentang sejumlah tantangan dan persoalan harus menjadi catatan dan perhatian seluruh komponen pembangunan di daerah ini.

“Sebagian dari bangsa yang tetap menghargai dan tidak melupakan sejarah, maka proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan daerah ini dimaknai oleh tetesan keringat dan kerja keras,” kata orang nomor satu Kepulauan Aru tersebut.

Gonga menjelaskan, perjuanagn yang diawali para pejuang pembentukan Kabupaten Kepulauan Aru serta secara silih berganti beberapa pemimpin yang menahkodai kabupaten ini telah memberikan kontribusi bagi akselerasi pembangunan julukan jargaria tercinta ini.

Dia menyatakan rasa bangga dan hormat serta terima kasihnya kepada tokoh pejuang Kepulauan Aru dan kepada para mantan pejabat bupati dan mantan bupati dan wakil bupati Aru serta purnabakti anggota DPRD Aru yang berkontribusi dan telah karyanya bagi kabupaten tersebut.

Gonga juga mengajak seluruh komponen masyarakat Aru terus bekerja keras, melayani, membangun dan mengangkat derajat dan eksistensi kabupaten Kepulauan Aru sebagai daerah otonom yang dapat melahirkan inovasi positif dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat dan pembangunan daerah.

“Momentum hari jadi ke-13 jadikan sebagai wahana reflektif melakukan serangkaian evaluasi serta berkontribusi memberikan warna dan makna bagi perjalanan sejara Kabupaten Kepulauan Aru,” ingatnya.

Sesuai pantauan Berita Maluku Online, acara ini digelar di Lapangan Yos Sudarso, Dobo, ibukota Kabupaten Kepulauan Aru dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forkopinda), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), TNI/POLRI dan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Aru, para undangan dan berbagai komponen masyarakat setempat. (IMANe)
Pariwisata 2658960553793539106
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks