MSI Malut: Sultan Iskandar dan Babullah Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sultan Babullah (dok.ist)

BERITA MALUKU. Masyarakat Sejarahwan Indonesia (MSI) Maluku Utara menilai Sultan Iskandar Muhammad Jabir Syah dan Sultan Babullah layak menjadi pahlawan nasional, karena pemimpin Kesultanan Ternate itu pada masanya sangat berjasa bagi bangsa Indonesia.

"Sultan Jabir Syah misalnya, yang menjadi Sultan Ternate tahun 1929-1975, sangat berjasa dalam proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah timur Indonesia," kata Ketua MSI Maluku Utara Syarir Muhammad dalam suatu dialog terkait peringatan Hari Pahlawan 2016 di Ternate, Kamis (10/11/2016).

Begitu pula Sultan Babullah yang memimpin Kesultanan Ternate pada 1570-1583 sangat berjasa dalam upaya membebaskan Ternate dan wilayah sekitarnya dari Portugis. Sultan yang namanya diabadikan menjadi nama bandara di Ternate ini saat itu berhasil mengusir Portugis dari wilayah Maluku Utara dan Maluku.

Oleh karena itu, kata Syarir Muhammad, pemerintah pusat selayaknya mengangkat kedua sultan tersebut menjadi pahlawan nasional sama seperti yang telah dilakukan pemerintah terhadap Sultan Nuku dari Kesultanan Tidore serta tokoh lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara telah mengusulkan Iskandar Muhammad Jabir Syah dan Sultan Babullah ke pemerintah pusat untuk dikukuhkan menjadi pahlawan nasional dengan menyertakan berbagai persyaratan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Karena itu seharusnya pemerintah pusat tidak ada lagi alasan untuk menunda pengukuhan keduanya menjadi pahlawan nasional.

Syarir Muhammad juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk proaktif melakukan koordinasi ke pemerintah pusat terkait pengusulan kedua Sultan Ternate tersebut sebagai pahlawan nasional agar kalau ternayata masih ada kekurangan persyaratan yang diminta dari pemerintah pusat, dapat langsung dilengkapi.

Semua pemerintah daerah di Indonesia juga mengusulkan tokoh dari daerah masing-masing untuk menjadi pahlawan nasional, oleh karena itu kalau Pemerintah Provinsi Maluku Utara tidak proaktif melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat maka kemungkinan pengusulan Sultan Iskandar Muhammad Jabir Syah dan Sultan Babullah sebagai pahlawan nasional tidak akan diproses.

"Masih ada tokoh lainnya di Malut yang sebenarnya juga layak menjadi pahlawan nasional, misalnya Sultan Banau dari Halmahera Barat, oleh karena itu pemerintah kabupaten di Halmahera Barat dan berbagai pihak terkait lainnya perlu mengkaji dan mencari bukti-bukti yang bisa dijadikan dasar untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional," katanya menambahkan.