Sangadji: Sejarah Timor Leste Akan Terjadi di Maluku | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Sangadji: Sejarah Timor Leste Akan Terjadi di Maluku

BERITA MALUKU. Kurang perhatian Pemerintah Pusat (Pempus) dari sisi penganggaran membuat pembangunan di Maluku menjadi terhambat dibadingkan dengan daerah lainnya, terutama dalam bidang Komunikasi Informasi di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Kepulauan Aru. Dimana masyarakat di tiga daerah ini kurang menikmati sentuhan dari Pempus lewat program kerja.

“Saya mengutip kata Wakil Gubernur, Zeth Sahuburua. Sebenarnya Maluku bukan tertinggal tetapi ditinggalkan. Hal ini membuktikan adanya diskrimanasi untuk Maluku,” kata Kepala Dinas Komunikasi Informasi Maluku, Ibrahim Sangadji, Minggu (10/4/2016).

Menurutnya, selama ini Program Pemerintah Pusat (Pempus) Kementrian Komunikasi Informasi soal desa berdering merupakan kebohongan, dan itu proyek akal-akalan.

“Saya pernah sampaikan paparan di hadapan lima Direktur Jenderal (Dirjen) Komimfo, saya katakan sejarah Timor Leste akan terjadi di Maluku. Dan jika ketika terjadi disintegrasi nasional, maka kelima dirjen yang harus bertanggungjawab terhadap Republik ini,” ucapnya.

Menurutnya, hak-hak masyarakat di tiga kabupaten terdepan tidak pernah terjamah oleh Negara, lalu untuk apa kita berbangsa dan bernegara, sementara negara tidak pernah hadir untuk memfasilitasi hak-hak masyakarat.

“Basudara kita di MBD satu kali sms saja memakan Rp3000, karena terkena roming dari Timor Leste. Lalu dimana kehadiran Negara? Kalau Negara tidak hadir untuk apa kita berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Ungkapnya, anggaran yang diberikan Pempus lewat APBN tidak seimbang dengan kebutuhan yang ada di Maluku.

Dirinya membandingkan, anggaran biro yang ada urusannya seketariat Pemda masih mendapat bantuan dana Dekon dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendgari) setiap tahun sebesar Rp2 sampai Rp3 miliaran, namun departemenen komimfo yang begitu besar di republik ini, satu perak di belah dua juga tidak ada bagi daerah ini. 

Kata Sangadji, soal nasionalisme untuk Maluku itu paten, tetapi nasionalisme muncul ketika negara selalu hadir dalam menerjemahkan hak masyarakat, kalau tidak jangan kita mimpi kalau nasionalisme ada.

“Jika hal ini masih terus terjadi, maka sejarah Timor Leste akan terjadi di Maluku,” tegasnya.
Headline 7056547723693709008
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks